Pentingnya Sensor Mandiri dalam Menonton Film. Hai beb selamat malam, mau nanya doonk, siapa disini yang demen banget nonton film ke bioskop? Mungkin ada yang saking demennya sampe setiap hari? Atau seminggu sekali? Atau bahkan sebulan sekali nonton ke bioskopnya?
Jujur beb, kalo akhir-akhir ini tu aku suka banget nonton film di bioskop, apalagi kalo ada film baru yang emang bikin penasaran. Kaya beberapa minggu kemarin nih, aku bareng temen-temen janjian mau nonton film Dua Garis Biru, sampe kita sengaja janjian pake dresscode biru loh sesuai dengan judulnya, tapi sayangnya pas nyampe bioskop kita keabisan tiket beb hahaha.
Untungnya kita dapet tiket dihari berikutnya nih beb, dan akhirnya kita pun nonton film yang lagi hits ini, wajar sih tiketnya laku keras ya beb, Zara JKT48 emang punya massa-nya sendiri anak-anak kekinian yang pastinya juga sama penasarannya sama aku dan temen-temen hehehe. Dan satu lagi yang perlu diperhatikan ya beb, film Dua Garis Biru kemaren itu 13+ ya beb hihi.
Oya beb, ngomongin tanda 13+, kamu sadar nggak sih kalo setiap film itu suka simbol yang biasanya sih ada di pojok kanan atas? Itu adalah level tontonan yang disesuaikan sama usia penonton loh beb, itu merupakan kategori klarifikasi usia sesuai dengan undang-undnag No.33 Tahun 2009 dan peraturan pemerintah No.18 tahnu 2014. Kaya film Dua Garis ini beb yang ditujukan untuk penonton dengan usia 13 tahun ke atas.
Jadi jangan coba-coba ngelanggar ya beb, itu udah standarnya looh, kadang suka sebel deh sama orang tua yang ngajak anak kecil nonton film yang ditunjukan untuk dewasa, misal usianya 5 tahun tapi diajakin nonton film Dead Pool, giliran pas udah selesei nonton si orang tua ngomel-ngomel karena banyak adegan kekerasan di filmnya.
Padahal itulah beb gunanya tanda yang tadi aku maksud looh, yang seharusnya sih para penonton udah paham artinya, tapi siapa tau ada yang belum paham ya beb, aku cantumin lagi deh sekedar buat mengingatkan hihhi.
Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Dodi Budiatman selaku Wakil Ketua Lembaga Sensor Film. Moderator acara kemarin adalah Bapak Eddy D. Iskandar yang merupakan penulis novel & skenario sekaligus ketua Forum Film Bandung, sedangkan Ka Raja Lubis bertugas sebagai MC seperti biasanya hihi. Ada tiga pemateri di acara tersebut beb, diantaranya :
- Drg. Rommy Fibri Hardianto selaku Anggota Komisi Bidang Hukum & Advokasi LSF
- Narwanto, SH selaku Biro Hukum & Organisasi Kemendikbud RI
- Prof. Zaitunah Subhan selaku Ketua Komisi II Bidang Hukum dan Advokasi LSF
Pasti tau donk beb, sebelum film tayang dan bisa kita nikmati bersama, sebelumnya akan ada penilaian kelayakan tayang dulu dari Lembaga Sensor Film? Sensor film sendiri adalah penelitian, penilaian, dan penentuan kelayakan film dan iklan film untuk dipertunjukkan kepada khalayak umum.
Kriteria penyensorannya sendiri merupakan ukuran dan/atau standar yang berisi batasan-batasan, larangan, kewajiban serta pengaturan yang berkaitan dengan film dan iklan film itu sendiri.
Walaupun sebenernya LSF udah menetapkan standar soal sensor film, tetep aja ya beb, kita sendirilah yang sebenernya menentukan dan membatasi diri apa yang menurut kita layak di tonton atau enggaknya. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Zaitunah Subhan bahwa Pentingnya Sensor Mandiri dalam Menonton Film, artinya kitalah beb yang harus sadar dalam memilah dan memilih tontonan.
Yuk beb, mulai sekarang kita berlakukan sensor mandiri kedalam diri sendiri dan juga ke anggota keluarga serta temen temen kita, sensor mandiri itu penting banget loh
Jujur beb, kalo akhir-akhir ini tu aku suka banget nonton film di bioskop, apalagi kalo ada film baru yang emang bikin penasaran. Kaya beberapa minggu kemarin nih, aku bareng temen-temen janjian mau nonton film Dua Garis Biru, sampe kita sengaja janjian pake dresscode biru loh sesuai dengan judulnya, tapi sayangnya pas nyampe bioskop kita keabisan tiket beb hahaha.
Untungnya kita dapet tiket dihari berikutnya nih beb, dan akhirnya kita pun nonton film yang lagi hits ini, wajar sih tiketnya laku keras ya beb, Zara JKT48 emang punya massa-nya sendiri anak-anak kekinian yang pastinya juga sama penasarannya sama aku dan temen-temen hehehe. Dan satu lagi yang perlu diperhatikan ya beb, film Dua Garis Biru kemaren itu 13+ ya beb hihi.
Oya beb, ngomongin tanda 13+, kamu sadar nggak sih kalo setiap film itu suka simbol yang biasanya sih ada di pojok kanan atas? Itu adalah level tontonan yang disesuaikan sama usia penonton loh beb, itu merupakan kategori klarifikasi usia sesuai dengan undang-undnag No.33 Tahun 2009 dan peraturan pemerintah No.18 tahnu 2014. Kaya film Dua Garis ini beb yang ditujukan untuk penonton dengan usia 13 tahun ke atas.
Jadi jangan coba-coba ngelanggar ya beb, itu udah standarnya looh, kadang suka sebel deh sama orang tua yang ngajak anak kecil nonton film yang ditunjukan untuk dewasa, misal usianya 5 tahun tapi diajakin nonton film Dead Pool, giliran pas udah selesei nonton si orang tua ngomel-ngomel karena banyak adegan kekerasan di filmnya.
Padahal itulah beb gunanya tanda yang tadi aku maksud looh, yang seharusnya sih para penonton udah paham artinya, tapi siapa tau ada yang belum paham ya beb, aku cantumin lagi deh sekedar buat mengingatkan hihhi.
SU - PENONTON SEMUA UMUR
SU ini artinya Semua Umur beb, film dan iklan film dengan adegan kode SU kaya judul, tema, gambar, adegan, suara, teks terjemahan ini haruslah bisa di tonton oleh semua umur. Biasanya sih kode ini ditunjukan untuk film layar lebar, penyiaran televisi, atau media pertunjukan lainnya.
R13 / 13 + - PENONTON USIA 13 TAHUN ATAU LEBIH
13 + ini artinya semua adegan di film tersebut hanya bisa di tonton oleh anak remaja yang telah berusia 13 tahun lebih, jadi kalo kamu punya anak atau keponakan yang usianya belum menginjak 13 tahun, jangan diajakin nonton film itu ya beb hihi.
D17 / 17 + - PENONTON USIA 17 TAHUN ATAU LEBIH
Kalo kamu atau anggota keluarga kamu belum menginjak 17 tahun atau lebih, jangan coba-coba nonton film dengan simbol 17+ ya beb, ini demi kebaikan kamu juga koo hihi.
D21 / 21+ - PENONTON USIA 21 TAHUN ATAU LEBIH
Film dengan simbol 21+ ini bisa dikatakan film yang diperuntukan untuk dewasa beb, biasanya ada adegan orang dewasanya juga, jadi plis beb, teliti sebelum nonton atau ngajak anggota keluarga kamu nonton yaa.
MEMILAH DAN MEMILIH TONTONAN
Minggu lalu aku bareng temen-temen turut hadir di acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Sensor Film nih beb, acara ini juga didukung oleh Kemendikbud dan juga Forum Film Bandung. Tema yang diangkat adalah pedoman dan kriteria penyensoran, penggolongan usia penonton, dan penarikan film dan ilkan film dari peredaran.Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Dodi Budiatman selaku Wakil Ketua Lembaga Sensor Film. Moderator acara kemarin adalah Bapak Eddy D. Iskandar yang merupakan penulis novel & skenario sekaligus ketua Forum Film Bandung, sedangkan Ka Raja Lubis bertugas sebagai MC seperti biasanya hihi. Ada tiga pemateri di acara tersebut beb, diantaranya :
- Drg. Rommy Fibri Hardianto selaku Anggota Komisi Bidang Hukum & Advokasi LSF
- Narwanto, SH selaku Biro Hukum & Organisasi Kemendikbud RI
- Prof. Zaitunah Subhan selaku Ketua Komisi II Bidang Hukum dan Advokasi LSF
Pasti tau donk beb, sebelum film tayang dan bisa kita nikmati bersama, sebelumnya akan ada penilaian kelayakan tayang dulu dari Lembaga Sensor Film? Sensor film sendiri adalah penelitian, penilaian, dan penentuan kelayakan film dan iklan film untuk dipertunjukkan kepada khalayak umum.
Kriteria penyensorannya sendiri merupakan ukuran dan/atau standar yang berisi batasan-batasan, larangan, kewajiban serta pengaturan yang berkaitan dengan film dan iklan film itu sendiri.
Walaupun sebenernya LSF udah menetapkan standar soal sensor film, tetep aja ya beb, kita sendirilah yang sebenernya menentukan dan membatasi diri apa yang menurut kita layak di tonton atau enggaknya. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Zaitunah Subhan bahwa Pentingnya Sensor Mandiri dalam Menonton Film, artinya kitalah beb yang harus sadar dalam memilah dan memilih tontonan.
Yuk beb, mulai sekarang kita berlakukan sensor mandiri kedalam diri sendiri dan juga ke anggota keluarga serta temen temen kita, sensor mandiri itu penting banget loh
You Might Also Like : | Kesetaraan Gender |
Thank You for Reading and See You on My Next Post
Welcome beb
ReplyDelete