Good Morning beb, gimana kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan sehat yaaa, exited banget karena di postingan kali ini aku bakalan punya category baru di Kembanggularoom nih beb. Kalo biasanya aku review beauty product ataupun ngomongin tentang hobby makan aku, kali ini aku bakalan share karya salah satu sahabat aku dari SMP, namanya Astrianti yang akhir-akhir ini punya hobby nulis cerpen maupun cerpen.
Karya tulis yang mau aku share di postingan kali ini berjudul WHITE ROSE, kepo sama ceritanya kaya gimana? Keep scroll down yaaa. 💛
Segitu dulu untuk White Rose Episode 1 ya beb, oya temenku nggak punya basic menulis cerpen maupun cerpen, dalam tulisan ini pastinya terdapat beberapa kekurangan. Kalo ada yang mau di koreksi, saran dan kritiknya sangat diharapkan looh hihihi.
Kalo ada info webinar menulis juga boleh banget info di kolom komentar beb, biar nanti aku sampaikan ke temenku hihi.
Karya tulis yang mau aku share di postingan kali ini berjudul WHITE ROSE, kepo sama ceritanya kaya gimana? Keep scroll down yaaa. 💛
WHITE ROSE by Astrianti Nuraidan
Pada suatu pagi yang cerah didepan salah satu bilik kamar, ada seorang pria dengan tangan penuh dengan balutan perban sedang berusaha menyiram bunga. satu-satunya jenis bunga yang ada di depan ruangan tersebut hanya berisi Bunga mawar putih.
“Bunga mawar putih adalah bunga yang melambangkan perasaan yang tulus untuk seseorang yang kita sayangi dan cintai” renungan pria yang sedang mengingat perkataan seseorang yang sangat berarti untuknya.
“Selamat pagi, wah anda sepertinya sedang senang?" seorang wanita asing bertanya sambil berusaha mendekati pria tersebut yang sedang asik melamun.
“Mmhh” balas pria dengan pandangan yang mulai fokus kembali memandang bunga mawar yang ada disana.
“Siapa orang beruntung yang akan anda beri bunga sebanyak dan seindah ini?” Wanita tersebut kembali bertanya tak ingin menyerah walaupun hanya dijawab dengan gumaman.
“Ya… ini untuk seseorang special yang selalu menyembunyikan senyumannya” Balas pria tersebut yang kini telah selesai menyiram. Ia kini tersenyum mengembang ketika membayangkan seseorang yang akan menerima bunga-bunga ini.
“Seseorang itu pasti sangat senang, karena bunga ini menjadi prioritas anda sepanjang hari” Wanita itu senang akhirnya menemukan respon yang cukup baik untuk melanjutkan percakapan.
“Ya.. Dia telah berjanji, apabila aku berhasil menumbuhkan dan merawat bunga-bunga ini sampai mekar ia akan memberiku sebuah senyumman”Gumam pria tersebut mengingat kata-kata samar sambil menerawang entah kemana.
“Saya turut gembira,,, apakah anda ingin saya memanggilkan orang tersebut?..” Tawar wanita itu bersemangat karna mungkin ia bisa membantu kondisi pria yang menyedihkan didepannya ini.
Prang!!!!! Suara alat penyiram yang jatuh terdengar kencang kala dengan tiba-tiba pria tersebut menarik lengan wanita asing yang telah bersedia berbaik hati akan memanggil seseorang yang selama ini telah ia rindukan.
“Benarkah… bisakah kau benar-benar memanggilnya untukku???..“ Pria biasanya muram ataupun tak bersemangat kini berubah menjadi sangat antusias mendengar tawaran yang selama ini ia inginkan.
“Nggg….. bisa tolong lepas tangan saya terlebih dahulu tuan, ini sakit anda terlalu keras mencengkramnya” Wanita tersebut menjadi was-was dan berusaha melepaskan cengkraman kokoh tangan pria tersebut.
“Yuda bisakah lepas tangan suster Sopia?” tiba-tiba dr Fred datang bersama suster Yuli dibelakangnya membawa nampan berisi makanan dan obat.
“Tapi dr Fred wanita ini tadi mengatakan akan memanggilkan Mawar” Yuda tak ingin melepas satu pun kesempatan.
“Maafkan suster Sopia Yud, dia baru saja bekerja disini kurang dari seminggu, jadi dia belum mendengar bahwa Mawar tak bisa kemari klo Yuda tak menepati janji menumbuhkan 1000 bunga mawar untuk Mawar” jawab dr Fred dengan tenang dengan penuh kewibawaan yang ia miliki.
“Yud sarapan dulu dan kau harus meminum obatnya” Suster Yuli mengakhiri percakapan sambil menyuguhkan roti panggang, sup labu dan beberapa butir obat yang rutin Yuda dapatkan beberapa bulan ini.
“Beberapa bunga mati karena Bobi sengaja memuntahkan makanannya diatas bunga-bunga tersebut kemarin sore” tiba-tiba Yuda menjelaskan sambil memulai sarapan yang dibawakan suster Yuli dengan santai.
“Jadi itu alasanmu memukul Bobi sampai babak belur hingga harus dijahit kepalanya?” akhirnya dr. Fred mengerti, alasan kemarin lusa Bobi yang tiba- tiba datang setengah sadar dengan kepala yang terus menerus mengeluarkan darah sambil terus menerus memangil nama Yuda berengsek dan diikuti ancaman pembunuhan.
“Itulah akibatnya apabila merusak bunga-bunga ini, aku tak ingin menunggu lebih lama lagi untuk bertemu dengan Mawar” jawab ketus Yuda dengan mulut penuh dengan makanan dan juga nada bicara tak menunjukan bahwa ia bersalah.
“Bobi mungkin tidak sengaja memuntahkan makanannya di bunga mawar itu?” dr Fred yang kini telah duduk didepan Yuda.
“Mana mungkin ia tak sengaja, ia jelas-jelas memuntahkan makanannya di bunga mawar itu karena ayahku dulu, ayahku membuat anaknya mendekam dipenjara untuk seumur hidup” Yuda yang kembali emosi karena mengingat wajah menyebalkan Bobi ketika berhasil menghancurkan mawar-mawarnya.
“Baiklah, lain kali klo ada kejadian kemarin terulang kembali Yuda tahu apa yang akan terjadi bukan” ucap dr Fred yang menyerah tapi ia juga menekankan beberapa ancaman yang mungkin berhasil mencegah insiden-insiden selanjutnya.
“Bukan kah kalian sudah membawa 30 pot bunga karna aku memukul si tua brengsek itu” Tiba-tiba Yuda menghentikan sarapan yang sedikit lagi akan masuk mulutnya, Dengan raut wajah tak suka mendengar ancaman dari dr Fred.
“Ya kukira itu adalah kesepakatan kita bersama, bahwa tidak boleh menggunakan kekerasan di area rumah sakit ini” jawab dr Fred akhirnya ia menyadari bahwa ia menang dalam argument ini.
“Baiklah aku berjanji tidak akan menggulang perbuatan tersebut” jawab Yuda dengan lirih. kepalanya tertunduk kebawah, ia kini menyesal telah terbawa emosi karna si tua brengsek itu, berhasil menunda rencananya agar ia bisa bertemu dengan Mawar.
“Sarapannya sudah?“ Suter Yuli menyela dengan memberikan beberapa butir obat
obat yang akan dibuang Yuda apabila dr Fred tidak sedang berkunjung, mengawasi menelan obat-obat sialan yang akan membuatnya tertidur atau membuat ia lupa dengan apa yang sedang dikerjakan seperti menyiram yang otomatis itu akan membuat bunga-bunganya layu dan ia harus memulai lagi dari awal menumbuhkan bunga-bunga mawar putih berharganya.
Kini terpaksa ia telan obat-obat itu dengan susah payah karna dr. Fred mengawasi dengan seksama apabila Yuda pura-pura menelan obat. Dulu ia pernah sembunyikan di bawah lidah sampai suster yang mengawasinya keluar dari ruangan lalu dengan cepat ia buang di bilik toilet. Sayangnya dr. Fred tiba- tiba masuk dan memergoki Yuda sedang memuntahkannya dan berakhir hilang nya 50 pot bunga yang telah dia rawat 3 bulan lalu dengan susah payah.
Yuda (Yuda Prasutio) laki-laki bertubuh tegap, dengan rambut yang mulai menyentuh pundak, juga dengan lenggan yang penuh balutan perban untuk menutupi luka-luka dari benda tajam yang sebenarnya ia lakukan pada dirinya.
Alasan ia berada dirumah sakit ini dan meminum obat-obat secara rutin adalah karena ia telah membuat satu-satunya orang yang ingin ia lindungi, sayangi, dan cintai setulus hati, terenggut nyawanya. Yah benar dengan kedua tangan yang penuh luka itu, dulu Yuda telah menodongkan senjata api yang menewaskan satu-satunya orang yang ingin dilindunginya, disayanginya, dicintainya setulus hati.
Segitu dulu untuk White Rose Episode 1 ya beb, oya temenku nggak punya basic menulis cerpen maupun cerpen, dalam tulisan ini pastinya terdapat beberapa kekurangan. Kalo ada yang mau di koreksi, saran dan kritiknya sangat diharapkan looh hihihi.
Kalo ada info webinar menulis juga boleh banget info di kolom komentar beb, biar nanti aku sampaikan ke temenku hihi.
You Might Also Like :
Thank You for Reading and See You on My Next Post, XOXO 🍍
Feel fre buat saran dan kritiknya yaaa <3
ReplyDeleteUdah bagus sii menurut aku yaa. Palingan rapiin eyd tanda baca dan penghubung ajaa hehe
ReplyDeletewaa terima kasiih, nanti aku sampein ke temenku hehehe
Deleteduuh, jadi penasaran. Mawar itu beneran orang, gadis? atau bunga mawar yang dikaguminya?
Deleteceritanya udah bagus Kak, episode 2 nya kapan tayang nih? :D
Episodenya sabtu depan tayangnyaa hihihi,
DeleteAku terbawa alur membacanya, jadi mesem2 pengen dikasih bunga mawar putih juga.
ReplyDeleteCoz ku suka senyum2 eeaa
Udah bagus,tinggal merapihkan tanda baca aja penggalan2 ceritanya.
hihihi, maaciiw teeh, nanti aku sampein ke temen akuuu ehehehhe
Deletetemen yg baik nih..promosiin cerita novel tmnnya,,mau donk tulisan aku juga dipromosiin...eh tp hrs berteman dlu ya...salam kenal kknya hahaha
ReplyDeletehihihi salam kenal yaaa, waah boleh bangeeet loooh, bisa langsung emailin aja cerita per episodenya ke email aku deemiiaa@gmail.com :)
DeleteLumayan gak ketebak ya endingnya. Tetapi, memang tanda bacanya harus lebih diperhatikan
ReplyDeleteHihihi iyaaa, nanti aku sampaikan ke temenku yaa ehehehhe
DeleteWah..bagaimana kelanjutan ceritanya ya? Jadi penasaran euy..
ReplyDeleteTungguin sabtu depan yaa ehehhee
DeleteMpo saranin ajarin sama mba Demia bikin blog atau aplikasi khusus buat menulis. Biar karya nya bisa lebih banyak dibaca dan punya pengemar tersendiri
ReplyDeletehihih terima kasih Mpok, iya nih next sepertinya bakalan dipisan blog nya hehehe
Deletetemennya gak punya basic menulis, tapi bisa bikin cerpen kayak gini tuh udah keren banget mbaa..
ReplyDeletemasukan dari aku, paling cek lagi typo,tanda baca juga perlu diperhatikan.. hehe
ditunggu next ceritanya.. 😊
hihihi terima kasiiih, nanti aku sampaikan ke temenku yaaa :)
DeleteBagus ceritanya, aku tunggu white rose episode kedua ya kak, penasaran...
ReplyDeleteTungguin hari Sabtu depan yaaa ehehhe
DeleteUdah bagus mbak Demi. Menanti kelanjutannya nih. Aku lama ga baca fiksi nih
ReplyDeletewaah terima kasiiih, nanti aku sampein ke temenkuu hihihi, ditunggu lanjutanya yaaa sabtu depan hehehe
DeleteNice sih, terus aja lanjutin temennya punya bakat tuh, tinggal perhatian EYD aja paling ya. Banyak banget loh sekarang pelatihan menulis baik berbayar maupun gratis. Baiknya coba masuk komunitas juga.
ReplyDeletehihihi iya nih tinggal EYD nya yaaa, nanti aku sampein, ku lagi nyariin komunitas juga buat temenkuu ehehhe
Deletekereeen pisan iniii kaka sudah buat cerita yang sweet. Aku malah belum sempet nulis cerita fiks seperti ini lhoo
ReplyDeletehihihi iya nih, ltemenku penyuka drakor jadi pengen coba coba bikin cerita sendiri eheheh
DeleteWah seneng sekali pasti temennya tulisannya dapat dukungan gtu. Temennya udah pernah nyoba nulis di aplikasi menulis yang lagi kekinian itu kah mbak?
ReplyDeleteUdah bagus sih ceritanya cuma ada penggunaan tanda tanya, titk2 dll itu sebaiknya satu aja, jgn banyak2 hehe, lbh ke EYD atau PUEBI apa istilahnya ya skrng hehe
waah belum masuk ke komunitas manapun jadi belum coba nulist di aplikasi kekinian jugaaa, next mau aku coba saranin hehehe, terima kasih sarannya mbak April :)
DeleteKalau ada lanjutannya, aku mau baca lagi, teh Demia.
ReplyDeleteKarena dari awal, baru mendapatkan sedikit gambaran mengenai para tokohnya..jadi penasaran karakter di cerita White Rose yang lebih mendalam.
Hihihi Insya Allah setiap hari Sabtu bakalan ada lanjutannya hehehhe
DeleteKalau ada lanjutannya, aku mau baca lagi, teh Demia.
ReplyDeleteKarena dari awal, baru mendapatkan sedikit gambaran mengenai para tokohnya..jadi penasaran karakter di cerita White Rose yang lebih mendalam.
hihihi ditunggu hari Sabtu depan yaaa ehehhehe
DeleteSudah bagus mbak, mengalir dan ceritanya buat penasaran dan menanti episode selanjutnya. Mbak Demia keren banget sudah mulai nulis novel mantap, mau ikutan juga.
ReplyDeleteHihihi ini punyanya temenku Mbak, aku bantu share disini hihihi
DeleteWaah bagus teh support temen yg merambah di fiksi. Belum kebiasa baca cerpen di web jadi berasa beda. Kebiasa di koran atau buku. Hehe.. 🤭
Delete