CARA MENDAPATKAN MODAL USAHA PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO

 

CARA MENDAPATKAN MODAL USAHA PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO 

Sejak pandemi melanda Indonesia kurang lebih dua tahun silam, perubahan dari berbagai aspek hidup kita sangat terasa. Mulai dari proses pembelajaran, sampai hiburan, semua harus menyesuaikan dengan protokol baru yang berlaku. Layanan berbasis tatap muka, seperti konseling dan kursus, berjibaku untuk beradaptatasi dengan peraturan yang mengharuskan untuk berinteraksi secara online. Dengan fakta ini, tentu akan muncul juga penyesuaian terhadap alokasi dana yang tadinya diperuntukkan bagi hal-hal yang bersifat offline, menjadi online.

Hal ini juga berdampak sangat besar pada usaha. Baik usaha kecil hingga besar sekalipun, semua harus bisa beradaptasi bila tidak ingin tersapu imbas pandemi. Banyak sekali usaha yang bergantung pada kerumun, dan aktivitas di malam hari, yang pada akhirnya harus gulung tikar karena sulit untuk beradaptasi dengan peraturan social distancing dan jadwal tutup malam yang tentunya sangat berpengaruh pada kelancaran bisnis-bisnis tersebut.

Perusahaan-perusahaan mulai banyak yang menerapkan sistem penjualan online. Selain itu, banyak juga mantan pekerja kantoran yang harus memutar otak untuk memulai usaha kecil-kecilan agar pundi-pundi uang tetap terisi. Para wanita Indonesia pun harus mulai membantu suami-suaminya dengan membuka bisnis yang bisa dikerjakan sambil mengasuh anak, sebagai metode untuk menambah penghasilan dari sang suami yang mungkin berkurang gajinya. Sebagai efek dari pemikiran kolektif ini, mulai banyak usaha, dari produk hingga jasa, yang bermunculan dan membantu roda perekonomian di Indonesia.

Keadaan ini tidak lepas dari perhatian pemerintah. Dengan jumlah individu yang berniat untuk membuka usaha dengan modal yang relatif kecil, pemerintah memberikan respons dengan membuka layanan Modal Usaha Pembiayaan Ultra Mikro (UMI) melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Pusat Investasi Pemerintah merupakan organisasi non-eselon yang bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan yang menyalurkan pinjaman UMi.

Tujuan diadakannya UMi tidak lain adalah untuk menyediakan pembiayaan yang mudah dan cepat, menambah jumlah pelaku usaha yang menerima pembiayaan, dan mendorong kemandirian pelaku usaha penerima bantuan sosial. Nominal peminjaman maksimal UMi sejumlah 20 juta rupiah, yang sudah termasuk pembnaan dari pihak PIP. Adapun penyalurannya menggunakan 2 metode, langusng melalui penyalur ke debitur, pola tidak langsung yaitu dari penyalur ke debitur melalui Lembaga linkage (Koperasi dan LKM).

Cara mendapatkan modal usaha dengan UMi sangat mudah. Persyaratan pengajuan yang dibutuhkan berupa NIK (KTP elektronik), dan tidak sedang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain penyaluran modal, pelatihan yang diberikan antara lain berbentuk training branding, packaging dan online marketing. Ada juga pelatihan pengoperasian platform seperti Shopee dan Grab. Dari segi promosi, PIP akan membantu dalam hal pemasaran produk melalui Marketplace Belanja Pemerintah, dan lelang produk secara online melalui Direktorat Lelang DJKN.

Layanan UMi ini tentunya lebih aman dan minim resiko dibandingkan dengan layanan pinjaman online dari sumber yang tidak dipercaya. Fitur-fitur tambahan dari layanan ini pun tentunya sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan.

Dengan total realisasi penyalurin sebanyak lebih dari 17 triliun, dan distribusi ke lebih dari 5 juta debitur yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia, layanan ini diharapkan bisa membantu banyak calon-calon pengusaha untuk membuka usahanya dalam skala kecil. Fokus layanan pada perempuan (95%) juga disinyalir mampu memberdayakan pengusaha-pengusaha wanita Indonesia untuk membuka peluang bisnisnya dan  membantu perekonomian keluarga.

#PIPUMi
#UMiUntukNegeri

Thank You for Reading and See You on My Next Post, XOXO 🍍